Minggu, 24 November 2013

makalah pendalaman ski di SMA

BAB I
PENDAHULUAN


Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pelajaran yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan agama, dengan harapan setelah mempelajari agama ini, tidak hanya paham akan materi yang disampaikan akan tetapi mampu juga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mendekatkan diri pada yang Maha Pencipta, memiliki akhlak yang mulia dalam bergaul, dengan sahabat, orang tua, dan negaranya. 
Pendalaman PAI disekolah adalah mata kuliah yang mencoba untuk membahas dan mendalami materi yang disampaikan pada tingkat sekolah, akan tetapi pendalaman yang dilakukan hanya sebatas memahami kurikulum  materi apasaja yang akan disampaikan pada tingkat pendidikan.
Materi PAI pada tingkat SMA ini diberikan pada semua aspek pelajaran yang berkaitan dengan aqidah aklak, fiqih, al-qiran hadits, dan sejarah kebudayaan islam yang apabila di Madrasah Aliyah mata pelajaran tersebut merupakan pelajaran khusus yang dipelajari secara terpisah. Terutama pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMA yang akan kami bahas meliputi kurikulum atau materi apa yang di ajarkan dari kelas satu (X)  sampai kelas tiga (XII).






BAB II
PEMBAHASAN

Pendalaman Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas X Semester 1
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Mekah
Kompetensi Dasar :
Siswa mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah saw. periode Mekah 
Siswa mampu mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. periose Mekah
Dakwah Rasulullah saw. Periode Mekah
Reaksi Masyarakat Mekah terhadap Islam
Rasulullah saw. Mendapatkan banyak ujian ketika pengikut – pengikutnya bertambah banyak dan mengalami kemajuan yang pesat. Sedangkan orang – orang kafir Quraisy mulai melancarkan permusuhan terhadap Nabi Muhammad dan pengikut – pengikutnya. Banyak pengikut RasulAllah yang di siksa di luar perikemanusiaan. Terhadap RasulAllah mereka tidak berani menyiksa. Karena masih dilindungi paman beliau yang bernama Abu Thalib. Selain itu, beliau adalah keturunan Bani Hasyim yang berkedudukan tinggi di kalangan masyarakat Quraisy.
Pemimpin – pemimpin Quraisy menemui abu Thalib, meminta agar dia menghentikan kegiatan Muhammad dalam  menyiarkan agama islam. Akan tetapi tuntutan mereka ditolak secara baik oleh Abu Thalib. Karena mereka tidak berhasil, mereka dating kembali kepada Abu Thalib untuk mengajukan  pilihan kepadanya, yaitu sanggup tidaknya menghentikan dakwah Muhammad atau mereka sendiri yang melakukannya. Setelah mendengar keputusan orang-orang Quraisy. Abu Thalib tidak sampai hati untuk melarang keponakannya itu, akhirnya dipanggilnya Muhammad saw. dan Abu Thalib berkata “wahai anakku”aku telah dijumpai pemimpin – pemimpinku. Mereka mengatakan kepadaku supaya aku mencegahmu melakukan penyiaran islam dan tidak mencela agama serta nenek moyang mereka, maka jagalah diriku dan dirimu jangan aku dibebani dengan sesuatu perkara di luar kesanggupanku.”
Mendengar ucapan tegas Nabi Muhammad menjawab “demi Allah wahai paman! Sekiranya mereka letakkan matahari di sebelah kananku dan bulan di sebelah kiriku dengan maksud agar aku tinggalkan pekerjaan ini ( menyeru mereka kepada agama Allah ) sehingga ia tersiar ( di muka bumi ) atau aku binsa karenanya, namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.” Mendengar jawaban nabi Muhammad, Abu Thalib berkata,”pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki, demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu karena suatu alas an apapun selama – lamanya.”

Cara Dakwah Rasulallah saw.
Berjuang untuk menegakkan kebenaran itu tidaklah mudah. Mengingat begitu beratnya perjuangan menegakkan kebenaran, maka RasulAllah saw, dalam mengembangkan dakwahnya melalui dua cara, yaitu dilakukan secara sembunyi – sembunyi dan terang – terangan.
Dakwah Rasulullah saw. secara sembunyi – sembunyi.
Rasulullah saw. memulai dakwahnya setelah turun Surat Al – Muddatsir ayat 1 – 7 sebagai berikut :
                   
                 
Artinya : “ Wahai orang yang berkemul ( Berselimut )! (2) bangunlah, lalu berilah peringatan! (3) dan Agungkanlah Tuhanmu, (4) dan bersihkanlah pakaianmu, (5) dan tinggalkanlah segala ( perbuatan ) yang keji, (6) dan janganlah engkau ( Muhammad ) memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak. (7) Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.”
Mulailah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi menyeru keluarga dan sahabat – sahabat yang terdekat untuk meninggalkan agamanya dan hanaya menyembah Allah swt.
Rasulullah berdakwah secara sembunyi – sembunyi dengan tujuan tidak mengundang persoalan terhadap orang – orang kafir Quraisy. Dakwah ini dilaksanakan di rumah sahabat Rasulullah yang bernama Arqam bin Abil Arqam Al – Makhzumi. Kegiatan mereka disebut “ Darul Arqam “
Selama tiga tahun, Rasulullah saw. melaksanakan dakwah secara sembunyi – sembunyi dan telah beriman sebanyak 30 orang. Mereka menjadi murid setia Rasulullah saw. serta memiliki keimanan yang kuat dan tangguh.
Dakwah Rasulullah saw. secara terang – terangan.
Setelah berdakwah selama tiga tahun turunlah firman Allah swt :
               
Artinya :”Maka sampaikanlah ( Muhammad ) secara terang – terangan segala apa yang diperintahkan ( kepadamu ) dan berpalinglah dari orang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara engkau ( Muhammad ) dari ( kejahatan ) orang yang memperolok- olokan ( engkau )”( Q.s Al-Hijr :94 -95)
Ayat tersebut memerintahkan kepada Rasulullah untuk menyiarkan agama Islam secara terang-terangan dan meninggalkan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Maka mulailah beliau menyeru kaumnya di tempat terbuka untuk menyembah Allah dengan mengEsakan-Nya.
Orang-orang Quraisy menawarkan kepada Rasulullah beberapa pangkat. Harta dan wanita agar beliau berhenti melakukan penyiaran islam. Tawaran itu ditolak beliau, hingga akhirnya tekanan kafir Quraisy semakin berat dan menyiksa sahabat-sahabat RasulAllah. Akhirnya RasulAllah memerintahkan agar kaum muslimin hijrah ke Habsy.
Orang-orang yang pertama kali memeluk agama islam 
Orang-orang yang pertama kali memeluk agama islam  di sebut assabikunal awwalun mereka itu adalah Siti Khadijah, Abu Bakar As-Siddiq, Ali Bin Abi Thalib, Zaid Bin Harits, Utsman Binaffan, Zubair Bin Awwam, Abdurrahman Bin Auf, Thalhah Bin Ubaydillah, Abu Ubaydillah Bin Jarrah, Arqam, Sa’ad Bin Abu Bakar, Asma Binti Abu Bakar, Bilal Bin Rabbah, Said Bin Zaid Al-Adawi, Dan Fatimah Binti Khattab.
Manfaat dakwah Rasulullah di Makkah
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah saw. tertutama pada masa-masa awal pertumbuhan islam.
Nabi Muhammad saw. melaksanakan dakwah secara sebunyi-sembunyi pada masa awal tugasnya. Cara demikian hendaknya ditiru oleh setiap orang yang berdakwah, terutama jika keadaan lingkungan belum mendukung.
Nabi Muhammad saw. memulai dakwahnya kepada anggota keluarganya, kemudian kepada sanak saudara.
RasulAllah saw. selalu menampakkan sikap persahabatan dan penuh kasih dan sauang terhadap semua orang. Sikap persahabatan dan kasih sayang akan menarik simpati masyarakat yang didakwahi
RasulAllah selalu bersikap sabar menghadapi rintangan dalam melaksanakan dakwah hendaknya dimiliki oleh setiap  dai sehingga akan mencapai hasil yang baik.
Rasulullah tetap tegas dan istiqamah dalam berdakwah, tidak luntur semangatnya karena pengaruh keduniaan atau menghadapi tekanan pihak lain.
Berkat ketabahan, keuletan, dan kesabaran rasulAllah, perjuangan menyiarkan agama islam tidak pernah berhenti. Beliau terus menyampakai kan ayat-ayat Allah hingga berhasil mendidik pengikut-pengikutnya memiliki keimanan dan ketabahan yang sangat kuat.
Dakwah Rasulallah tak pernah berhenti walaupun pemimpin-pemimpin kafir quraisy menawarkan pangkat, harta, dan wanita. Semua tawaran itu di tolaknya karena beliau menyiarkan agama islam secara ikhlas hanya untuk mengharapkan ridho Allah semata.
Semangat jihad fisabilillah terus ditanamkan kepada pengikut-pengikutnya, sehingga mereka tidak gentar dengan berbagai siksaan dan ancaman dari kafir quraisy. Mereka tidak pernah menampakkan kelemahan dalam mempertahankan agama islam.





Pembahasan Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas X Semester 2
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami keteladanan Rasulullah dalam  membina umat periode Madinah
Kompetensi Dasar :
Siswa mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah saw. periode Madinah 
Siswa mampu mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Madinah

Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah
Dengan berpindahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekah, berakhirlah periode pertama sejarah risalahnya. Tidak kurang dari 13 tahun lamanya beliau berjuang menegakkan agama Allah di tengah masyarakat Mekah.
Pada hari Jum’at, 12 Rabiulawal tahun 1 Hijrah atau bertepatan dengan tanggal 24 September tahun 622 Masehi, Rasulullah, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib memasuki kota Yastrib dan mendapatkan sambutan yang hangat, penuh kerinduan dan rasa hormat dari penduduknya. Sejak saat itu pula, Yastrib berubah namanya menjadi Madinatun Nabi yang artinya ‘Kota Nabi’ dan selanjutnya disebut Madinah.
Setelah menetap di Madinah, barulah Rasulullah memulai rencana mengatur siasat dan membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman dan tekanan, mempertalikan hubungan kekeluargaan antara kaum Anshar dan Muhajirin, mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslim dengan orang-orang yang bukan Islam dan menyusun siasat, ekonomi, sosial serta dasar-dasar Daulah Islamiyah.
Dengan demikian, gerak perjuangan Rasulullah di Madinah ini bersifat dua segi. Pertama, membina masyarakat Islam. Kedua, memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam dari segala ancaman, hambatan dan gangguan dari pihak yang ingin memadamkan cahaya hidayah Allah.
Strategi Dakwah Rasulullah
Keberadaan Muhammad bin Abdullah di Madinah memiliki dwi fungsi, yakni: Pertama, berfungsi sebagai Rasulullah. Kedua, sebagai kepala negara dan justru karena hal ini, beliau tidak lagi menggunakan metode menyeru orang per orang, tetapi kaum per kaum.
Ada tiga langkah yang diambil oleh Rasulullah untuk mencapai sasaran perjuangannya. Pertama, ketika Rasulullah kemudian berdiam di kota Madinah, masjid lah yang pertama kali dibangun. Tindakan ini mengandung makna bahwa pembinaan moral dan takwa adalah hal yang pertama yang dilakukan sebelum hal-hal yang lainnya.
Kedua, mempersaudarakan sesama muslim (Anshar dan Muhajirin) berdasarkan tali ikatan agama tanpa ada perbedaan derajat, baik karena darah maupun karena suku. Terhadap kelompok masyarakat muslim ini, Rasulullah langsung menjadi pemimpinnya sendiri dan memberlakukan semua ketentuan yang diwajibkan oleh agama.
Ketiga, membangun budaya baca dan mencintai ilmu. Rasulullah diutus ketika bangsa Arab berada dalam kondisi jahiliyah karena kaum Quraisy Mekah yang mampu menguasai aksara hanya 17 orang, sedangkan suku Aus dan Khazraj hanya memiliki 11 orang yang pandai membaca, namun mereka mampu bersyair.
Keempat, membangun masyarakat madani, membangun sebuah masyarakat bernegara yang didukung oleh seluruh penduduk Madinah dan sekitarnya tanpa memandang asal keturunan dan agama yang dianut. Masyarakat bernegara yang dibangun oleh Rasulullah lahir berdasarkan konrak sosial yang dibuat dan disepakati bersama oleh seluruh pihak penduduk Yastrib (Madinah) dan sekitarnya yang terekam dalam satu piagam yang dikenal dengan Piagam Madinah. 

Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan dalam Dakwah Rasulullah
Usaha Rasulullah berdakwah mewujudkan masyarakat madani mendapat ancaman, hambatan, dan gangguan dari pihak yang tidak ingin masyarakat muslim kuat dan jaya, mereka ingin memadamkan nur Ilahi, mereka ini antara lain adalah Yahudi, munafik dan kafir Quraisy.
Ancaman dari Bangsa Yahudi
Yahudi bani Qainuqa diusir dari kota Madinah karena sering menimbulkan kekacauan. Pada tahun 4 Hijrah, Yahudi bani Nazir berencana berbuat makar, yaitu merencanakan membunuh Rasulullah ketika mengadakan kunjungan ke daerah mereka (lihat QS Al-Maidah: 11).
Ancaman dari Kaum Munafik
Golongan munafik ini mengadakan hubungan baik dengan orang-orang Yahudi. Mereka ini pernah menjanjikan bantuan kepada bani Quraizah sewaktu mereka tengah mengkhianati kaum muslim. Untunglah bantuan tersebut tidak jadi diberikan. Di waktu Rasulullah  pergi memimpin kaum muslim menghadapi perang Uhud, golongan munafik ini keluar dari barisan secara demonstratif dan tidak mengikuti peperangan. Banyak perbuatan-perbuatan mereka yang merugikan kaum muslim. Meskipun demikian, Rasulullah tetap tidak mengadakan tindakan-tindakan keras terhadap orang-orang munafik ini. Beliau dengan penuh kesabaran dan harapan terus membimbing sampai mereka beriman dengan sebaik-baiknya.
Ancaman dari Kaum Quraisy
Orang Quraisy sejak awal lahirnya Islam sudah berusaha keras untuk memusnahkan Islam. Tiga belas tahun lamanya nabi Muhammad saw. menegakkan Islam di Mekah dan mendapatkan perlawanan yang sengit dari mereka. Oleh karena itu, umat Islam meninggalkan daerah yang penduduknya menentang dengan amat keras itu dan mencari daerah yang subur untuk mengembangkan Islam, yaitu di Madinah.
Walaupun umat Islam sudah meninggalkan Mekah, orang kafir Quraisy masih tetap memusuhi dan bertekad untuk menghancurkannya. Semua harta milik kaum muslim yang tinggalkan di Mekah disita oleh orang-orang kafir Quraisy dan mereka bagi-bagikan layaknya harta rampasan.
Peperangan pertama adalah perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H. umat Islam mendapat kemenangan dan kaum Yahudi Madinah semakin geram serta berusaha membuat perlawanan dari dalam. Setelah itu, umat Islam sering terlibat pertempuran dengan orang Quraisy yang dating menyerang ke Madinah. Dalam hal menghadapi kaum semacam ini, Rasulullah lebih banyak bersikap menyambut, membela diri dan melindungi umat Islam dari serangan mereka. Peperangan yang diikuti oleh Rasulullah antara lain perang Uhud, perang Khandak, dan perang Ahzab (tahun 5 H).
Dakwah Rasulullah Membawa Perubahan
Kemajuan bangsa Arab di masa Rasulullah merupakan suatu sukses besar yang menakjubkan dalam sejarah dunia. Beliau bangkitkan keterpurukan umat dan bangsanya dari lembah kebodohan dan mengemban tugas suci, yakni membawa risalah Islam kepada seluruh umat manusia. 
Berikut ini secara ringkas dikemukakan beberapa aspek perubahan yang dibawa oleh Rasulullah saw. terhadap bangsa Arab.
Aspek Keagamaan
Bangsa Arab di zaman jahiliyah menyembah patung atau berhala dan menyembelih hewan kurban di hadapan patung-patung sesembahan tersebut untuk memuliakannya. Pada umumnya, mereka tenggelam pada kemusyrikan dan hidup saling berpecah belah serta saling bermusuhan dan berperang. Setiap sengketa yang munculn diantara mereka diserahkannya kepada para pemimpin mereka. Agama Islam dating membawa Undang-undang dari Allah swt., yakni Al-Quran yang mengatur kehidupan mereka. Baik mengenai hubungan antar individu maupun keimanan, seperti iman kepada Allah, hari kebangkitan, juga mengenai ibadah, seperti puasa, shalat, zakat, dan haji. Al-Quran benar-benar telah menghidupkan hati dan jiwa bangsa Arab saat itu.
Aspek Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
Rasulullah mendirikan Darul Arqam, yaitu lembaga pendidikan yang pertama didirikan. Beliau membimbing umat menjadi orang yang beriman dan berilmu. Kesuksesan bangsa Arab mencapai kebudayaan dan peradaban yang tinggi tersebut dalam waktu yang relatif singkat adalah hal yang unik dalam sejarah dunia. Satu bangsa yang sederhana telah menaklukan bangsa-bangsa yang telah berkebudayaan tinggi. Akan tetapi bangsa tersebut tidak luluh dalam kebudayaan bangsa taklukannya, bahkan memberi bentuk yang lebih positif kepada kebudayaan bangsa taklukannya tersebut.
Aspek Sosial
Satu pengaruh yang menonjol dari Islam terhadap mental bangsa Arab ialah timbulnya kesadaran akan arti dan pentingnya disiplin serta ketaatan. Sebelum Islam, kesadaran yang demikian itu sangat tipis bagi mereka. Padahal untuk membina masyarakat yang teratur dan tertib sangat diperlukan adanya disiplim dan kepatuhan terhadap pimimpin. Islam mengatur masyarakat antara lain dengan cara mengharamkan menumpahkan darah dan melarang main hakim sendiri, tetapi menyerahkan pengdilan tersebut kepada pemerintah. Islam juga banyak meletakan dasar-dasar umum masyarakat yang mengatur hokum keluarga, bernegara, hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan masyarakat dan antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainya. 
Aspek Politik dan Pemerintahan
Bangsa Arab sebelum Islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri, serta saling seringkali bermusuhan satu sama lain. Mereka tidak mengenal tidak mengenal keterikatan kebangsaan (nasional), namun yang ada pada mereka adalah ikatan kabilah (kesukuan). Dasar hubungan dalam kabilah itu hanya pertalian darah. Rasa Ashabiyah tersebut sangat kuat, khususnya apabila terjadi penganiayaan atau permusuhan dengan suku lainya. Seluruh anggota kabilah akan bangkit membela meskipun dalam posisi menganiaya atau teraniaya. Sesudah bangsa Arab memeluk Islam, sikap kekabilahan itu perlahan ditinggalkan dan tumbuh persaudaraan atas dasar ketauhidan yang bersifat universal.   


Pembahasan Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas XI Semester 1
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan Islam abad pertengahan (1250 sampai dengan 1800)
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan perkembangan pada abad pertengahan
Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam abad pertengahan
Perkembangan Islam pada Masa Pertengahan
Masa Tiga Kerajaan
Setelah mengalami kemunduran, Islam perlahan-lahan mulai bangkit, walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya (klasik) dan muncullah tiga kerajaan besar, yakni Kerajaan Ottoman, Kerajaan Mogul, dan Kerajaan Syafawi. Diantara ketiga kerjaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan Ottoman.
Kerajaan Ottoman di Turki
Salah satu kerajaan islam besar abad pertengahan adalah Kerajaan Ottoman yang berada di Turki. Kerajaan Ottoman didirikan oleh Usman I dari Turki Usmani, setelah Sultan Alaudin dari Dinasti Saljuk meninggal dunia. Kerajaan Ottoman mengalami masa kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Adapun jasa dari Raja Sultan Muhammad II antara lain melakukan ekpansi daerah Islam sampai ke Benua Eropa. Dan atas keberhasilannya tersebut ia mendapat julukan Al-Fatih (Sang Penakluk).
Kerajaan Ottoman mengalami kejayaan pada masa diperintah oleh Sultan Sulaiman I. Pada saat itu Kerajaan Ottoman memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, yakni Afrika Utara, Mesir, Irak, Armenia, Asia kecil, Krimea, Balkan, dll.
Raja Sulaiman I merupakan Sultan Turki Usmani terbesar dan mamiliki jasa-jasa besar terhadap kemajuan kerajaan. Jasa-jasanya antara lain:
Berhasil melakukan perluasan seperti berhasil menguasai Beogard, menguasai Bupatest, menguasai pulau Rhodos, dll.
Membangun armada laut pertama pada tahun 1534
Mendirikan Universitas As-Sulaimaniyyah, istana, rumah sakit, lembaga pendidikan Al-Qur’an.
Menulis salinan Al-Qur’an dengan tangannya sendiri.
Namun, setelah Raja Sulaiman I meninggal dunia pada tahun 1566 M, Kerajaan Ottoman mengalami kemunduran.
Kerajaan Mogul di India
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur yang merupakan keturunan dari Jangiz Khan dari bangsa Mogul. Kerajaan Mogul mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Akbar Syah I pada tahun 1556-1605 M, Nuruddin Muhammad Jahangir pada tahun 1605-1627 M, Syah Jihan pada tahun 1627-1658 M dan Aurangzeb I pada tahun 1658-1707 M.
Kerajaan Syafawi di Persia
Kerajaan Syafawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi pada tahun 1501 M di Tabriz. Ia memerintah kerajaan Syafawi pada tahun 1501-1524 M. Kerajaan Syafawi mengalami kejayaan pada masa pemerintah Syah Abbas pada tahun 1585-1628 M. Raja Syah Abbas telah berhasil mempersatukan seluruh Persia, mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz dan memindahkan ibu kota kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.

Perkembangan Islam pada Abad pertengahan
Islam mengalami perkembangan pada abad pertengahan meski tidak sepesat pada periode klasik. Kerajaan Mogul di India telah melaksanakan berbagai cara guna menyebarkan Islam di wilayah tersebut baik melalui pedidikan legal formal lewat pendidikan seperti membangun mesjid dan madrasah-madrasah mupun lewat jalur yang lain seperti usaha dakwah yang dilakukan oleh para pendakwah.
Salah satu cara yang ditempuh oleh para ulama di India yakni dengan menyusun kitab Al-Fatawa Al-Indiyyah yang merupakan serangkaian kumpulan fatwa dari Mazhab Hanafi.
Sedangkan di Mesir, usaha dakwah yang dilakukan oleh ulama besar seperti Ibnu Hajar Asqalani, Fath Al-Bari Fi Syarh Al-Bukhari dan Bulug Al-Maram Min Addillah Al-Ahka, sedangkan buku hasil karya dari Ibnu Khaldun adalah Al-Ibar yang terdiri dari tujuh jilid.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Ilmu Fiqih
Menurut istilah, fiqih berarti ilmu yang mempelajari tentang aturan syara’ denagn dalil yang rinci. Para cendikiawan muslim dalam ilmu fiqih antara lain Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hambali.
 Manfaat mempelajari ilmu fiqih adalah :
Memudahkan umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Menciptakan suasana lingkungan yang tertib.
Menjadikan manusia yang berakhlak mulia.
Ilmu Tasawuf
Menurut Istilah, tasawuf adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang cara penyucian diri dari semua sifat tercela sehingga lebih dapat mendekatkan diri kepada Allah. Para cendikiwan muslim dalam bidang tasawuf antara lain Abdul Qadir Jaelani, Imam Al-Gazali, Abu Yazid Al-Bustani, Al-Hallaj. Dan tokoh ahli sufi wanita yang terkenal yakni Rabiah Al-Adawiyah.
Ilmu Filsafat Islam
Ilmu filsafat Islam adalah suatu cara berfikir tentang hakikat segala sesuatu yang berdasarkan ajaran Islam yang mana tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits. Para cendikiwan muslim dalam bidang filsafat antara lain Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Ibnu Arabi, dll.
Manfaat mempelajari ilmu filsafat Islam adalah :
Memiliki wawasan yang luas.
Animo belajar semakin meningkat sehingga lebih berprestasi.
Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran adalah ilmu yang membahas tentang tata cara memelihara tubuh agar sehat dan berfungsi dengan baik. Adapun cendikiwan muslim dalam ilmu kedokteran antara lain Hunain bin Ishaq, Ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Abu Marwan Abdul Malik, dll.
Ilmu Sejarah
Ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana peristiwa masa lampau yang terdiri dari waktu, tempat, pelaku serta sebab-sebab terjadinya peristiwa. Adapun tokoh-tokoh cendikiawan muslim dalam ilmu sejarah antara lain At-Tabari, Ibnu Qutaibah, Ibnu Khaldun, dll.
Ilmu Kesenian
Ilmu kesenian merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang seni seperti seni rupa, sastra, dll. Adapun cendikiawan muslim yang ahli dalam bidang kesenian adalah :
Fariduddin Al-Fatar adalah seorang sastrawan yang dilahirkan di Nisabur, Timur Laut Persia. Karyanya antara lain : Mantiq At-Tair, Tazkiratul Auliya’, Pend namah, dll.
Jalaluddin Ar-Rumi, lahir di Pakistan pada tahun 1207 M. Ia adalah keturunan dari Abu Bakar As-Sidiq. Karyanya antara lain : Diwan Syam Tabriz, Masnawi, dll.
Sa’adi Syiraz merupakan seorang sastrawan yang berasal dari Persia. Karyanya adalah Bustan, Gulistan, dll.
Fuzuli, ia adalah salah satu penyair muslim yang terkenal. Adapun karyanya yang terkenal adalah Shikeyetnam.


Pengaruh Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam di Indonesia
Perkembangan islam pada abad pertengahan membawa pengaruh pada umat Islam di Indonesia, diantaranya :
Dalam bidang pemikiran, muncul pemahaman dari metode berfikir tradisional menjadi rasional.
Dalam bidang tauhid, berkebang pendekatan teologi Asy’ariyah.
Dalam bidang fiqih, muncul mazhab yang sangat besar, yaitu Safi’i, Maliki, Hambali, Hanafi.
Dengan berkembangnya pengetahuan dan kebudayaan, dapat memberikan pengaruh positif yang memiliki peradaban bagi masyarakat di Indonesia.
Perkembangan ajaran Islam yang sangat pesat dapat mengembangkan Syiar agama Islam, sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.  











D. Pembahasan Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas XI Semester 2
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan Islam masa Modern
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan perkembangan pada masa Modern
Perkembangan Islam pada Masa Modern
Masa modern dalam sejarah islam dikatagorikan bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang yang ditandai dengan gerakan pembaruan dalam berbagai bidang. Saat islam mengalami kemunduran, bangsa eropa justru berbagai mengalami kemajuan yang luarbiasa dalam lapangan kebudayaan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Semua kemajuan ini menyatu menjadi kekuatan politik yang mencengkram Afkrika, Asia, dan Amerika dibawah kolonialisme Eropa.
Dalam perjalanan sejarah, baru pada pertengahan abad 20 M, dunia Islam  bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan. Priode ini memang merupakan jaman kebangkitan kembali Islam setelah mengalami kemunduran di priode pertengahan.
Perkembangan Agama, Politik, dan Ekonomi
Perkembangan Agama
Masa modern ini memberikan landasan intelektual bagi pembaruan bagi berbagai bidang, termasuk dalam bidang Agama. Dalam istilah Arab, pembaruan dikenal dengan nama tajdid. Adapun secara istilah , tajdid dipormulasikan sebagai upaya dan aktifitas untuk mengubah kehidupan umat islam dari keadaan sedang berlangsung kepada keadaan yang hendak diwujudkan demi upaya kesejahtraan, baik didunia maupun diakhirat seperti yang dikehendaki oleh islam dan tidak melanggar dasr yang disepakati Ulama Islam. 
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah Muhammad abdul wahab (1703-1787 M) yang berasal dari Nazed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oleh Muhammad Abdul Wahhab adalah upaya untuk memperbaiki kedudukan umat Islam saat iatu. Paham tauhid mereka telah tercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam.
Pokok-pokok pemikiran muhammad bin Abdul Wahab:
Yang harus disembah hanyalah Allah swt. Yang menyembah selainnya telah dinyatakan sebagai musyrik.
Meminta syapaat selain kepada Allah dan syirik.
Bernazar selain kepada Allah juga termasuk syirik.
Tidakpercaya kepada qodo dan qodar Allah merupakan kekupuran.
Menafsyirkan Al-Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Hanya Al-Qur’an dan Hadist yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran islam.
Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.

Perkembangan Politik
Dua agenda pembaruan dalam masyarakat Islam tentang perkembangan politik, yaitu:
Persoalan internasional politik Islam
Jamaludin Al-Afghani merupakan tokoh ulama penggagas internasionalisme islam secara politik. Menurut afgani ,umat islam harus menyatukan barisan dan kekuatannya dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Hal ini menjadi sangat penting untuk membentengi diri umat islam dari dominasi penjajah barat.
Persoalan hubungan Agama dengan konsep negara dalam  Islam
Respons umat Islam terhadap masalah ini muncul dalam tiga bentuk, respons kalangan modernis, revivalis dan sekularis. Menurut kalangan revivalis ,bentuk negara Islam harus dikembalikan dalam bentuk pengalaman awal sejarah umat Islam, yaitu masa Rasulullah dan sohabatnya. Menurut tokohnya, Abu A’la Al Maududi kedaulatan tertinggi dalam islam adalah Allah swt. Oleh karena itu, Al-Qur’an haruslah menjadi konstitusi dasar suatu negara Islam. Hal ini berbeda dengan pandangan modernis dan sekularis, modernis mengatakan bentuk negara Islam diserahkan sepenuhnya kepada kebutuhan zamannya masing-masing, yang penting bahwa pengelolaan politiknya harus mempunyai landasan etika islam yang kuat. Sedangkan sekularis mempunyai pandangan yang kontropersi dan kedua pendapat revivasi dan modernis. Mereka mengatakan bahwa Islam tidak mengatur masalah-masalh kenegaraan, tidak memerintahkan, dan juga tidak melarangnaya.
Perkembangan Ekonomi
Pada periode pertama, Turki Usmani bertujuan menguasai beberapa jalur perdagangan dan sumber produktif . Turki Usmani melakikan ekspansi ke laut Hitam Aegean , dan Laut Tengah.
Berbagai produk dari iran , Mesir ,Syiria membantu dalam menjadikan Turki Usmani sebagai pusat perdagangan yang makmur.
Membuka rute Haji dari Turki Usmani ke Mekah.
Penyediaan sarana kendaraan haji di Damaskus, Kairo, dan Bagdad menjadi kegiatan bisnis yang penting.
Dalam rentang abad 15 dan 16 , basrah menjadi pusat perdagangan terbesar di Anatolia serta sebagai dermaga terbesar dalam pertukaran barang-barang.
Kota Istanbul dibangun dengan merekonstuksi beberapa institusi publik seperti sekolah , rumah sakit tempat penginapan dan pemandian.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangaat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karenaitu, isalm menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkan pada iman dan akal. Kaum muslimin memiliki banyak sekali tokoh-tokoh pembaruan yang pokok-pokok pemikiran ataupun jasa-jasanya dan berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi umat islam di dunia. Tokoh-tokoh tersebut sebagai berikut:
Jamaluddin Al Afgani (Iran 1838-Turki Maret 1897)
Gagasannya mengilhami kaum muslim Turki, Iran, Mesir, dan India. Meskipun sangat anti imprealisme Eropa ia mengagumi pencapaian ilmu pengetahuan Barat.
Muhammad Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyid Rida (Suriah 1865-1935)
Mereka berpendapat bahwa telah masuk berbagai macam bid’ah kedalam ajaran-ajaran islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menunjukan masyarakat isalam dari jalan yang sebenarnya.
Taha Husein (Mesir selatan 1889-1973)
Taha Husain adalah seorang sejaraawan da filsuf yan amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupan seorang modernis yang gigih.
Sayid Qutb (Mesir 1906-1966) dan Yusup Al Qardawi.
Al-Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan teknologinya. 
Sir Sayid Ahmad Khan (India 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Ahmad Khan menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern.
Sir Muhammad Ikbal (punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua india yang sempat mendalami pemikiran Barat Modern dan mempunyai latarbelakang pendidikan bercorak tradisional intelektual islam.
Pembaruan di Negara-negara timur Tengah tidak hanya tersebar dilingkungan mereka sendiri, melainkan meluas hingga ke Indonesia.
Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut:
Gema pembaruan yang dilakukan oleh jamaludin Al Afgani dan Syekh Muhammad Abdul Wahhab sampai juga ke indonesia, terutapa pada tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (kabupaten agam, Sumatera Barat), haji Abdurrahman , dan Haji Salam Faris.
Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khotib Al Minangkabawi, seorang ulama besar bangsa Indonesia dimekah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan arab, kembali dari tanah suci murid-murid dari Syekh Ahmad Khotib Al Minangkabawi inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di Minangkabau dan akhirnya berkembang di indonesia. Mereka antara lain : Syekh Haji Abdulmalik  Kari Amrullah (Buya Hamka), syekh Dawud Rasyid, syekh Jamil Jambik, dan KH Ahmad Dahlan.
Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern Islam di Indonesia pada awal abad ke-20 organisasi tersebut ialah :
Jamiatul Khair (1905M) 
Jamiyah Nahdatul Ulama (NU)
Al-Isyad (1914)
Persatuan Islam (persis)
Serikat dagang Islam (1911)
Muhamadiyyah (18 Nopember 1912)




Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas XII Semester1
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan Islam di Indonesia
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan perkembangan islam di Indonesia 
Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia.
Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia.
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
Agama Islam masuk ke Indonesia pertama kali pada abad 1 H (kira-kira pada abad 8 M). hal ini berdasarkan seminar  “ Masuknya Islam di Indonesia”, pada tanggal 17-20 Maret 1963 di Medan. Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu.
Jalur Utara, yaitu melalui Arab (Mekah dan Madinah) – Damaskus – Baghdad – Gujarat – (Pantai Barat India) Srilangka – Indonesia.
Jalur Selatan, yaitu melalui Arab (Mekah dan Madinah) – Yaman – Gujarat -  Srilangka – Indonesia.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Islam telah tersebar kesuluruh pelosok pulau Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal inidisebabkan antara lain.
Adanya dorongan bagi setiap muslim/muslimat, khususnya para ulama untuk berdakwah mensyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah. Seseorang telah dianggap masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimah syahadat.
Ajaran Islam mengajarkan persamaan, tidak adanya sistem kasta, dan diskriminasi sehingga mudah menarik simpati rakyat.
Akulturasi budaya. Ajarannya sangat lentur memasuki tradisi lokal dan mempertimbangkan kondisi lokal. 

Contoh Perkembangan Islam di Indonesia
Sumatera 
Daerah pertama dari kepulauan yang dimasuki Islam adalah sebagian Utara, seperti Pasaidan Perlak. Hal ini mudah diterima akal, karena wilayah ini letaknya di tepi selat Malaka. Kerajaan Islam pertama di Aceh adalah Samudera Pasai. Kerajaan tersebut berdiri pada tahun 1261 M dengan raja pertamanya bernama Merah Silu yang bergelar Al-Malik As-Saleh.
Jawa
Agama Islam masuk ke Jawa Tengah pada masa pemerintahan Sima, tahun 674  M. Sedangkan masuknya Islam ke Jawa Timur dibuktikan dengan ditemukannya makam Ftimah binti Maimun pada tahun 1082 M dan ditemukannya batu nisan yang bertuliskan arab, yang disebut “Batu Leran”.
Perkembangan agama Islam di Jawa tidak terlepas dari peranan Wali Sanga itu antara lain.
Maulana Malik Ibrahim dengan gelar Maulana Magribi atau Jumadil Kubra. Beliau mensyiarkan Islam di kota Gresik, sehingga beliau dikenal dengan sebutan Sunan Gresik. Beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 852 H (9 April 1419 M).
Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Beliau adalah keturunan putri Raja Aceh yang menikah dengan muslimat dari Arab. Beliau mensyiarkan agama Islam di daerah Ampel dan Surabaya. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 M.
Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Beliau mensyiarkan agama Islam di kota Tuban . beliau lahir pada tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M.
Muhammad Syahid atau Sunan Kalijaga. Beliau mensyiarkan agama Islam di Demak. Beliau menyampaikan dakwahnya dengan mengguanakan kesenian rakyat (Gamelan, wayang, serta lagu-lagu daerah).
Maulana Ainul Yaqin atau Sunan Giri. Beliau adalah seorang wali yang besar pengaruhnya di Jawa Timr. Beliau mensyiarkan agama Islam yang berpusat di bukit Giri dekat Gresik.
Raden Umar Said atau Sunan Muria. Beliau adalah putra Sunan Kalijaga dan mensyiarkan agama Islam di wilayah Kudus. Beliau seorang mubalig yang berdakwah kepelosok-pelosok desa dan pegunungan.
Sunan Drajat, nama  aslinya Syarifuddin. Beliau adalah putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang. Beliau mensyiarkan Islam di wilayah Sedayu Jawa Timur.
Sunan Kudus atau Syekh Ja’far Shadiq. Beliau adalah keturunan Ali bin Abi Thalib dan mensyiarkan agama Islam di wilayah Kudus.
Sunan Gunung Jati atau lebih dikenal dengan Syarif  Hidayatullah atau Syekh Nasrullah. Beliau berjasa dalam mensyiarkan Islam di Jawa Barat dan berhasil mendirikan dua buah kerajaan Islam yakni Kerajaan Banten dan Cirebon.
Kerajaan Malaka 
Karena letaknya yang strategis, sehingga Malaka dipakai untuk jalur perdagangan internasional. Kerajaan ini dibangun dibangun oleh Parameswara. Sewaktu terjadi perang saudara di Majapahit, Parameswara beserta para pengikutnya melarikan diri ke pulau Tumasik (Singapura) dan berhasil mendirikan kekuasaan. Namun, kekuasaannya itu tidak bertahan lama, karena kerajaannya diserang oleh kerajaan Siam (Thailand) sehingga kekuasaannya dipindahkan ke Malaka.
Parameswara pun memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar  Syah. Setelah wafatnya Iskandar Syah , raja-raja kerajaan Malaka secara berurutan adalah.
Sultan Mudzafar Syah
Sultan Mansur Syah
Sultan Alauddin Syah
Sultan Mahmud Syah

 Hikmah Perkembangan Islam di Indonesia
Berkembangnya Islam di Indonesia memperoleh hikmah bagi kehidupan penduduknya. Diantara hikmah tersebut adalah.
Mengungkap kebenaran hakiki, sehingga manusia dapat mengambil ibrah (pelajaran) dalam kehidupannya.
Mampu membuat perisai terhadap perkembangan zaman dengan menguatkan keimanan yang telah diyakininya.









F. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SMA Kelas XII Semester2 
Sub Pokok : Sejarah Kebudayaan Islam
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan Islam di dunia
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan perkembangan islam di dunia
Menampilkan contoh perkembangan Islam di dunia.
Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia.

Perkembangan Islam di Dunia
Perkembangan Islam di Dunia 
Perkembangan Islam di Benua Asia
Agama Islam lahir pada abad ke-7 M di wilayah Asia Barat, tepatnya di kota Mekah, Arab Saudi. Melalui kota suci Mekah, Islam menyebar ke berbagai wilayah di Benua Asia. Berdasarkan data pada tahun 1990, negara-negara di Asia yang penduduknya mayoritas Islam adalah Brunei Darussalam, Indonesia, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Qatar, Suriah, Turki, Yaman, Oman, Palestina, Turmenistan, Azerbaijan, Kirghistan, Malaysia, Tadzikistan, dan Uzbekistan.
Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting dalam sejarah dan perkembangan Islam. Hal ini disebabkan antara lain karena Pakistan telah berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual Muslim bertaraf internasional. Beberapa ilmuan Muslim yang berasal dari Pakistan dan sudah bertaraf internasional adalah.
Muhammad Iqbal (1873-1938)
Abu A’la Al-Maududi (1903-1979)
M. M. Syarif (1893-1965)
C. A. Qadir (lahir 1909)
Dr. Abdus Salam (lahir 1920)
Fazlur Rahman, guru besar ilmu agama Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat.
Perkembangan Islam di Benua Eropa
Berdasarkan sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:
Periode kekholifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama 18 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau (Prancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan). Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13.
 Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah.
Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama di negara-negara industri.
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa Renqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya untuk semetara dan kaum imigran yang menetap di Spanyol. Jumlah mereka menurut catatan Jongen S. Nielson pada taun 1990 adalah sebesar 250.000 orang. Mereka berasal dari Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan , dan Asia Tenggara.
Perkembangan Islam di Benua Afrika
Dakwah Islam telah memasuki benua Afrika semenjak Rasulullah saw. masih hidup. Pada tahun ke-5 dari kenabian Rasulullah saw. memerintahkan beberapa orang sahabatnya untuk berhijrah ke Habsyah (Ethiopia). Hijrah ini dipimpin oleh Usman bin Maz’un yang bertujuan untuk menghindari penyiksaan-penyiksaan dan menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy, serta mendakwahkan agama Islam.
Selain itu, Nabi Muhammad saw. mengutus sahabatnya, Hatib bin Abi Balta’ pada taun ke-6 setelah hijrah untuk menyampaikan surat dakwah kepada Muqauqis (penguasa Mesir, gubernur Romawi Timur). Media dakwah Islam ke Afrika selain dari cara-cara tersebut yaitu dengan cara ekspansi wilayah kekuasaan umat Islam. Hal ini dilakukan ketika Umar bin Khatab menjadi Khalifah (643-644 M atau 13-23 H).
Beberapa negara di Benua Afrika yang penduduknya mayoritas umat Islam, seperti Mesir, Libya, Tunisia, Al-jazair, Maroko, Sahara Barat, Mauritania, Mali, Nigeria, Senegal, Gambia , Guinea, Somalia, dan Sudan.
Al jazair terletak di Afrika Utara. Bentuk pemerintahannya ialah republik. Ibukotanya adalah Aljir dan bahasa resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Prancis. Penduduknya yang beragama Islam berjumlah 99,1% dari seluruh penduduknya. Sejak taun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam. Hal itu ditandai dengan semanagat kehidupan beragamanya meningkat, perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, mendirikan pusat-pusat kajian ilmu Islam, masjid-masjid, pusat-pusat perdagangan, dan universitas.
Perkembangan Islam di benua Australia dan Pasifik
Ajaran Islam masuk ke wilayah ini dibawa oleh kaum muslimin imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka berasal dari Turki, Mesir, negara-negara Timur Tengah, daerah Balkan, Pakistan, India, dan Indonesia. Umat Islam di Australia merupakan minoritas dan tersebar di berbagai negara bagian benua Australia. Mereka melakukan berbagai kegiatan yang islami, seperti berdakwah, beribadah, dan usaha-usaha pendidikan Islam. Hal itu ditandai dengan adanya masjid-masjid dan organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu Australia Federation of Islamic Council. Dalam negara Federasi Australia, kebebasan agama dijamin oleh undang-undang dan toleransi antarumat beragama cukup tinggi.
Perkembangan Benua Amerika
Orang-orang Islam yang pertama yang memasuki benua Amerika berasal dari Spanyol dan Benua Afrika. Namun, pada generasi awal, umat Islam banyak yang Murtad, karena adanya tekanan-tekanan terhadap keislaman mereka. Umat Islam yang berada pada benua Amerika pada saat ini berasal dari kaum imigran. Mereka mulai memasuki benua Amerika sejak tahun 1975 dan terus berkembang hingga sekarang. Adapun kegiatan umat Islam di Amerika , seperti membangun masjid-masjid, pusat-pusat kajian Islam, dan mendirikan berbagai organisasi Islam.

Contoh  Perkembangan Islam di Dunia
Di benua Amerika, warga kulit hitam di Amerika pun banyak yang telah memeluk agama Islam. Mereka banyak membangun masjid dan organisasi-organisasi Islam. Organisasi-organisasi ini bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial. Umat Islam yang berada di Kanada pun cukup banyak. Hal ini ditandai dengan berdirinya masjid-masjid disetiap kota besar dan adanya organisasi-organisasi Islam.

Hikmah Perkembangan Islam di Dunia
Berkembangnya ajaran Islam ke seluruh dunia.
Bangkitnya kesadaran negara-negara Islam untuk membebaskan diri dari kekuasaan penjajah Barat.
Bangkitnya pembangunan di bidang pendidikan, politik, dan ekonomi                                         









BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

















DAFTAR PUSTAKA

Chaidir Zulfarizal. 2007. Agama Islam 1. Yudhistira
Masarani. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA. Surakarta: CV. Pustaka Manggala
Rasyid Ahmad. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA. Mitra Pustaka
Sawiyah. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Widiya Utama
Suryo Domas, dkk. 2006. Pendidikan Agama Islam. Banyu Agung: CV. Haka MJ

1 komentar:

  1. Alhamdulillah, manfaat banget. Ijin copy ya Mas. Matur nuwun ya, moga jadi amal jariyah. Amin.

    BalasHapus